Di haramkannya dua perkara tersebut
terhadap laki-laki, Islam bermaksud kepada suatu tujuan pendidikan moral yang
tinggi; sebab Islam sebagai agama perjuangan dan kekuatan, harus selalu
melindungi sifat keperwiraan laki-laki dari segala macam bentuk kelemahan,
kejatuhan dan kemerosotan. Seorang laki-laki yang oleh Allah telah diberi
keistimewaan susunan anggotanya yang tidak seperti susunan keanggotaan wanita,
tidak layak kalau dia meniru wanita-wanita ayu yang melebihkan pakaiannya sampai
ke tanah dan suka bermegah-megah dengan perhiasan dan pakaian.
Dibalik itu ada suatu tujuan sosial.
Yakni, bahwa diharamkannya emas dan sutera bagi laki-laki adalah salah satu
bagian daripada program Islam dalam rangka memberantas hidup bermewah-mewahan.
Hidup bermewah-mewahan dalam pandangan al-Quran adalah sama dengan suatu
kemerosotan yang akan menghancurkan sesuatu umat. Hidup bermewah-mewahan adalah
merupakan manifestasi kejahatan sosial, dimana segolongan kecil bermewah-mewahan
dengan cincin emas atas biaya golongan banyak yang hidup miskin lagi papa.
Sesudah itu dilanjutkan dengan suatu sikap permusuhan terhadap setiap ajakan
yang baik dan memperbaiki.
Dalam hat ini al-Quran telah
menyatakan:
"Dan apabila kami hendak menghancurkan suatu desa, maka kami perbanyak orang-orang yang bergelimang dalam kemewahan, kemudian mereka itu berbuat fasik di desa tersebut, maka akan terbuktilah atas desa tersebut suatu ketetapan, kemudian kami hancurkan desa tersebut dengan sehancur-hancurnya." (al-Isra': 16)
Dan firman Allah pula:
"Kami tidak mengutus di suatu desa, seorang pun utusan (Nabi) melainkan akan berkatalah orang-orang yang bergelimang dalam kemewahan itu. Sesungguhnya kami tidak percaya terhadap kerasulanmu itu." (Saba': 34)
Untuk menerapkan jiwa al-Quran ini, maka
Nabi Muhammad s.a.w. telah mengharamkan seluruh bentuk kemewahan dengan segala
macam manifestasinya dalam kehidupan seorang muslim.
Sebagaimana diharamkannya emas dan
sutera terhadap laki-laki, maka begitu juga diharamkan untuk semua laki-laki dan
perempuan menggunakan bejana emas dan perak. Sebagaimana akan tersebut
nanti.
Dan di balik itu semua, dapat pula
ditinjau dari segi ekonomi, bahwa emas adalah standard uang internasional. Oleh
karena itu tidak patut kalau bejana atau perhiasan buat orang
laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar